Keunggulan Sawah Pokok Murah (SPM)
Sawah Pokok Murah Ramah Bagi Petani Ramah Untuk Lingkungan
ARTIKEL
Rahmat Fauzan
1/27/20251 min baca
Sawah Pokok Murah, Solusi di Tengah Krisis
Petani padi saat ini menghadapi berbagai permasalahan , mulai dari berkurang kesuburan tanah, harga pupuk yang semakin mahal, hama dan penyakit, Produksi rendah, perubahan iklim, hingga meningkatnya biaya produksi yang semakin tinggi.
Penurunan kesuburan tanah menjadi salah satu penyebab utama rendahnya hasil panen, hal ini disebabkan oleh pengolahan tanah yang terus berulang-ulang sehingga menyebabkan tanah sawah tidak mememiliki struktur tanah, terjadinya pencucian unsur hara tanah, serta kebiasaan membakaran jerami yang menyebabkan bahan organik berkurang di dalam tanah.
Permasalahan pupuk yang semakin langka dan mahal juga menjadi tantangan serius. Pupuk subsidi sering kali tidak tersedia tepat waktu, sehingga petani harus menggunakan pupuk non-subsidi yang lebih mahal atau bahkan mengurangi penggunaannya. Akibatnya, produktivitas padi menjadi menurun.
Hama dan penyakit juga kerap merugikan petani. Hama seperti keong, penggerek batang, hama putih palsu wereng, serta penyakit seperti blast sering kali menjadi ancaman yang ditakuti petani. Dampaknya tidak hanya mengurangi hasil panen, tetapi bisa menyebabkan gagal panen.
Sawah Pokok Murah (SPM): Solusi Inovatif untuk Petani
Sawah Pokok Murah (SPM) hadir sebagai solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi petani. Saat ini, lebih dari 1.000 petani di Sumatera Barat telah menerapkan metode ini.
SPM mampu meningkatkan kesuburan tanah tanpa karena tanah tidak lagi diolah, hanya dibuat menjadi parit parit dan ditutup menggunakan jerami. Hal ini memberikan banyak manfaat bagi petani, seperti:
Mempertahankan unsur hara tanah: Tanah yang tidak dibajak mampu menjaga struktur dan unsur hara, sehingga kesuburannya tetap terjaga.
Memanfaatkan jerami sebagai bahan organik: Jerami merupakan sumber bahan organik alami yang berfungsi sebagai pupuk bagi tanaman padi.
Mengurangi penggunaan pupuk kimia: Dengan menambah bahan organik dari jerami, kebutuhan pupuk kimia dapat dikurangi.
Menyediakan habitat bagi musuh alami hama: Penggunaan jerami yang tidak dibakar menciptakan ekosistem alami untuk predator hama, sehingga dapat membantu mengendalikan populasi hama secara alami.
Biaya menjadi lebih murah: Dengan mengurangi penggunaan mesin bajak dan pupuk kimia, biaya produksi sawah menjadi lebih efisien, sehingga beban ekonomi petani dapat berkurang.
Dengan metode Sawah Pokok Murah, petani dapat mengatasi berbagai tantangan sekaligus meningkatkan produktivitas padi secara berkelanjutan dan hemat biaya.